PA GMNI Gelar Kongres di Bandung, Ridwan Kamil: Harus Lahirkan Gagasan Besar dan Solusinya Bagi Bangsa

PA GMNI Gelar Kongres di Bandung, Ridwan Kamil: Harus Lahirkan Gagasan Besar dan Solusinya Bagi Bangsa

BANDUNG – Di depan para alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta mereka agar bias menghadirkan ide-ide besar bagi bangsa.

\"Saya titip, kalau sudah menyelenggarakan (kongres) di Kota Bandung, tidak boleh pulang dengan gagasan-gagasan kecil. Harus pulang dengan gagasan-gagasan besar,\" kata Ridwan Kamil, saat saat memberikan sambutan pada acara Welcome Dinner Kongres IV PA Alumni GMNI di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (5/12/2021).

Menurutnya, gagasan besar ini harus bisa mencakup bagaimana menghadapi dua disrupsi yang sedang terjadi saat ini. Pertama adalah disrupsi akibat dari pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0. Gagasan besar ini harus bisa menjadi solusi untuk menghadapi isu sosial politik yang terjadi saat ini.

\"Saya hanya menitipkan, mudah-mudahan rekomendasi gagasan besar semata-mata karena bangsa ini sedang di persimpangan jalan. Penyebabnya adalah disrupsi Covid-19, oleh disrupsi 4.0 dan isu sosial politik yang tentunya harus kita sikapi,\" tuturnya.

Apalagi, lanjut dia, Kota Bandung banyak melahirkan gagasan-gagasan besar baik di level nasional maupun internasional. Sebagai salah satu contohnya, Kota Bandung menjadi saksi lahirnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mendirikan Ir Sukarno pada 1927.

\"PNI lahir tahun 1927 di Kota Bandung dan deklarasinya di Jalan Dewi Sartika. Mendeklarasikan sebuah platform jika ingin memerdekan melawan ketidakadilan harus berserikat berkumpul dengan satu tujuan,\" imbuhnya.

Kemudian, Bandung juga memiliki cerita sendiri bagi lahirnya ide Marhaenisme. Saat itu Presiden pertama Indonesia yakni Ir Sukarno terinspirasi dari sosok Marhaen.

Istilah marhaen melahirkan gagasan, bahwa tidak boleh bagi para pengambil kebijakan untuk tidur nyenyak selama masih banyak rakyat yang berada di garis kemiskinan. Istilah ini terus diperjuangkan Bung Karno hingga ke akar rumput masyarakat Indonesia.

Kota Bandung juga menjadi tuan rumah penyelenggadaan Konferensi Asia Afrika yang bertempat di Gedung Merdeka. Lewat gagasan ini, banyak negara di kawasan Asia-Afrika yang terinspirasi untuk bebas dari penjajahan.

\"Pada saat Konferensi Asia Afrika (KAA), saya bertemu dengan delegasi Aljazair. Dia bercerita yang intinya, dia harus berterima kasih ke Kota Bandung dan Indonesia atas penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika,\" pungkasnya. (jun)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: